Dwi Hardiman, Hendi Rancangan Sistem Pengukuran Kinerja Berbasis Balanced Scorecard (BSC) Untuk Mendukung Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Di Perguruan Tinggi X. Pengukuran Kinerja (Balanced Score Card/ BSC). (Unpublished)

[img] Text (Hendi Dwi Hardiman_Rancangan Sistem Pengukuran Kinerja Berbasis Balanced Scorecard (BSC) Untuk Mendukung Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Di Perguruan Tinggi X)
Non Publikasi - BSC dan Sistem Penjaminan Mutu PT.pdf - Draft Version
Restricted to Registered users only

Download (380kB) | Request a copy

Abstract

Indikator kinerja sangat penting artinya bagi suatu organisasi, baik itu organisasi yang berorientasi menghasilkan laba ataupun tidak. Manajemen yang baik dan akuntabel membutuhkan indikator kinerja untuk mengukur sukses atau tidaknya organisasi, program, atau kegiatan. Disamping itu, indikator kinerja ini juga dapat digunakan untuk mengetahui kondisi nyata suatu organisasi, serta menilai tumbuh-kembang atau tidaknya organisasi tersebut.
Dalam lingkungan organisasi yang tidak berorientasi menghasilkan laba, khususnya pendidikan tinggi, umumnya untuk keperluan pengembangan indikator kinerja dapat berpedoman pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Disamping itu, juga ada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 28 Tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) ini juga menetapkan standar penilaian. Penyelenggaraan pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, dapat dikatakan tumbuh dan berkembang dan kemudian diberikan predikat bermutu apabila tuntutan yang ada di dalam kedua perangkat Peraturan tersebut di atas terpenuhi.
Dalam hubungannya dengan Perguruan Tinggi X, apabila ingin penyelenggaraan pendidikannya dikatakan tumbuh dan berkembang serta memiliki predikat bermutu, maka kedua perangkat Peraturan tersebut di atas harus dijadikan pedoman dalam mengembangkan indikator kinerjanya. Artinya adalah sistem pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi X harus terintegrasi dengan tuntutan indikator kinerja yang dapat dikembangkan dari kedua perangkat Peraturan tersebut di atas.
Salah satu teknik pengukuran kinerja yang dikenal dewasa ini dan dapat digunakan untuk mengintegrasikan sistem pengukuran kinerja dengan sistem penjaminan mutu yang dikembangkan atas dasar kedua perangkat Peraturan tersebut di atas adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard tidak hanya sebagai alat pengukuran kinerja, tetapi sebagai sistem manajemen strategik perusahaan yang digunakan untuk menterjemahkan visi, misi, tujuan, dan strategi ke dalam sasaran strategik dan inisiatif strategik yang komprehensif, koheren, dan terukur.
Berdasarkan perspektif balanced scorecard (pelanggan, keuangan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan), hasil penentuan ukuran-ukuran kinerja yang mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan standar penilaian Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menghasilkan basis data sebagai berikut; pelanggan 25 ukuran kinerja, keuangan 6 ukuran kinerja, proses bisnis internal 133 ukuran kinerja, serta pembelajaran dan pertumbuhan 88 ukuran kinerja.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Kinerja, Balanced Scorecard, Perspektif, Pelanggan, Keuangan, Proses Bisnis Internal, Pembelajaran dan Pertumbuhan
Subjects: PAK Dosen
Divisions: Perpustakaan > Laporan Penelitian
Depositing User: Hendi Dwi Hardiman
Date Deposited: 30 Apr 2023 08:16
Last Modified: 30 Apr 2023 08:16
URI: https://repository.poltekapp.ac.id/id/eprint/3434

Actions (login required)

View Item View Item