Dwi Hardiman, Hendi Alternatif Perencanaan Produksi Agregat Dengan Biaya Minimum Untuk Mendukung Kontinuitas Rantai Pasok Pada PT MNO. Alternatif Perencanaan Produksi Agregat Dengan Biaya Minimum Untuk Mendukung Kontinuitas Rantai Pasok Pada PT MNO, 1 (1).
Text (HENDI DWI HARDIMAN_Alternatif Perencanaan Produksi Agregat Dengan Biaya Minimum Untuk Mendukung Kontinuitas Rantai Pasok Pada PT MNO)
Publikasi Nasional - Prosiding APP Vol 1 (2020) Perencanaan Agregat.pdf - Published Version Download (546kB) |
Abstract
Perencanaan agregat merupakan perencanaan mengenai jumlah tenaga kerja dan tingkat produksi. Rencana produksi
agregat merupakan pedoman yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan produksi. Rencana produksi agregat yang baik
adalah rencana yang secara menyeluruh dapat menyeimbangkan antara kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan dengan
kebutuhan pasar sehingga berdampak minimum terhadap biaya. Banyak model yang dapat dikembangkan untuk menyusun
rencana produksi agregat ini, khusus untuk PT MNO, karena sifat produksinya adalah make to stock, maka rencana produksi
agregat yang dikembangkan berpedoman kepada agregasi produk dan hasil peramalan penjualan. Pola data hasil penjualan
menunjukkan kecenderungan meningkat secara linear, sehingga model peramalan regresi linear dapat digunakan untuk
meramalkan tingkat penjualan masing-masing tipe produk. Agregasi produk untuk menentukan satuan agregat harus
dilakukan terlebih dahulu sebelum menyusun rencana produksi agregat. Karena PT MNO memproduksi 3 (tiga) tipe produk,
yaitu FC5Susun, FC3Susun dan FC1Susun dan menggunakan fasilitas produksi yang sama. Yang menjadi satuan agregatnya
adalah yang memiliki waktu penyelesaian produk terbesar, yaitu Tipe Produk FC5Susun. Model rencana produksi agregat
yang dikembangkan sehubungan dengan penelitian ini adalah model transportasi (transport shipment) dan model
spreadsheet yang didasarkan atas tingkat persediaan nol (zero inventory), dengan serah-susul (backorder), dan tidak dengan
serah-susul (no backorder). Hasil perhitungan biaya untuk setiap model rencana produksi agregatnya adalah sebagai
berikut: model transportasi (transport shipment) sebesar Rp.5.285668.470,-, model spreadsheet (tingkat persediaan nol/ zero
inventory) sebesar Rp.6.114.660.000,-, model spreadsheet (dengan serah-susul/ backorder) sebesar Rp.6.477.379.181,-, dan
model spreadsheet (tidak dengan serah-susul/ no backorder) sebesar Rp.6.620.767.677,- Sedangkan analisis biaya
menunjukkan bahwa model transportasi (transport shipment problems) memiliki biaya terkecil, yaitu sebesar
Rp.5.285668.470,-. Disarankan agar PT MNO memilih model perencanaan produksi agregat yang memberikan biaya
minimum, yaitu model transportasi (transport shipment).
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Make to Stock, Regresi Linear, Perencanaan Agregat, Transport Shipment, Spreadsheet, Agregasi Produk |
Subjects: | PAK Dosen |
Divisions: | Publikasi Ilmiah > Seminar Nasional |
Depositing User: | Hendi Dwi Hardiman |
Date Deposited: | 30 Apr 2023 09:12 |
Last Modified: | 30 Apr 2023 09:12 |
URI: | https://repository.poltekapp.ac.id/id/eprint/3436 |
Actions (login required)
View Item |